sub chapter 4.4 Emitter-Bias Configuration




SUB CHAPTER 4.4
EMITTER - BIAS CONFIGURATION




1. Tujuan [kembali]

  • Mengetahui dan memahami Konfigurasi Bias Emitor
  • Mampu menjelaskan prinsip kerja Konfigurasi Bias Emitor
  • Mampu mengaplikasikan Konfigurasi Bias Emitor pada rangkaian

2. Alat dan Bahan [kembali]

  • Resistor

Resistor adalah salah satu komponen elektronik pasif yang membatasi arus yang mengalir dalam rangkaian dan bertindak sebagai penghubung antara dua komponen elektronik. Tegangan yang melintasi resistor sebanding dengan arus yang melewatinya (V = IR).

  • Kapasitor

Kapasitor adalah perangkat yang dapat menyimpan energi  dalam medan listrik dengan mengakumulasi ketidakseimbangan internal  muatan listrik. Kapasitor menggunakan satuan Farad yang dinamai setelah Michael Faraday.

  • Transistor

Transistor adalah perangkat semikonduktor yang digunakan sebagai amplifier(penguat), sakelar dan konektor arus (untuk sakelar), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Secara umum, transistor dapat dibagi menjadi dua, yaitu transistor bipolar dan transistor efek medan.

  • Ground

Ground adalah titik balik untuk arus searah atau  sinyal bolak-balik, atau titik referensi untuk berbagai titik voltase dan sinyal listrik di sirkuit elektronik.

  • Baterai/Sumber Tegangan

Baterai merupakan suatu komponen elektronika yang digunakan sebagai sumber tegangan pada rangkaian.



3. Dasar Teori [kembali] 

Rangkaian bias dc pada Gambar 4.17 berisi resistor emitor untuk meningkatkan kestabilan diatas fixed bias configuration. Semakin stabil pengaturannya, semakin sedikit perubahan respons karena perubahan suhu dan perubahan parameter yang tidak diinginkan.


Base-Emitter Loop 

Base emitter loop pada rangkaian 4.17 dapat ditulis/dirangkai ulang menjadi gambar 4.18. dengan menuliskan hukum kirchoff voltage law pada loop searah jarum jam maka akan dihasilkan persamaan




Perbedaan antara persamaan diatas dengan fixed bias configuration hanyalah terletak pada (B+1)Re

Pada rangkaian gambar 4.19, mencari nilai arus Ib  menghasilkan persamaan yang sama seperti di atas. Terlepas dari tegangan emitor Vbe, resistor Re dipantulkan kembali ke rangkaian basis input  oleh faktor (B+1). Jika B  lebih besar dari 50, resistansi emitor dari basis bersama meningkat. Jadi rumusnya menjadi

Pada base emitter circuit tegangan adalah vcc-vbe. Dan resistansi adalah Rb + Rc sehingga dihasilkan persamaan yang sama dengan 4.17

Collector–Emitter Loop

Dengan menuliskan hukum kirchoff voltage voltage law dengan loop searah jarum jam didapatkan


Improved Bias Stability ( Meningkatkan Stabilitas Bias )

Ketika emitor resistor ditambahkan ke dc bias dari BJT memberikan peningkatan stabilitas, yaitu ketika arus dan tegangan dc bias lebih dekat ke tempat mereka ditetapkan oleh sirkuit ketika kondisi luar, seperti suhu, dan transistor beta berubah.


Saturation Level ( Tingkat Kejenuhan )

Tingkat saturasi kolektor atau arus kolektor maksimum untuk desain bias emitor dapat ditentukan dengan menggunakan pendekatan yang sama yang diterapkan pada konfigurasi bias tetap.

Terapkan hubungan pendek antara terminal kolektor-emitor seperti yang ditunjukkan pada Gambar.4.23 dan hitung arus kolektor yang dihasilkan. Untuk Gambar 4.23:


Load-Line Analysis (Analisi Garis Beban )

Analisis garis beban dari jaringan bias emitor hanya sedikit berbeda dari itu ditemui untuk konfigurasi bias tetap. Tingkat IBas ditentukan oleh Persamaan. (4.17) mendefinisikan level IBon pada karakteristik Gambar 4.24 (dilambangkan

Persamaan loop kolektor-emitor yang mendefinisikan garis beban adalah sebagai berikut\

Memilih IC = 0 mA memberi

seperti yang diperoleh untuk konfigurasi fixed-bias. Memilih VCE 0 V memberi

Tingkat IBQ yang berbeda, tentu saja menaikkan Q-point ke atas atau menuruni garis beban.



4. Rangkaian [kembali]














5. Video [kembali]







6. Example [kembali]


Example 1



Example 2



Example 3

a.Gambarkan garis beban untuk rangkaian pada Gambar 4.26a pada karakteristik transistor yang muncul pada gambar 4.26b

b.Untuk titik-Q di persimpangan garis beban dengan arus basis 15 m A, carilah nilai ICQ dan VCEQ.

c.Tentukan beta dc pada titik-Q.

d.Menggunakan beta untuk jaringan yang ditentukan di bagian c, hitung nilai R B yang diperlukan dan menyarankan nilai standar yang mungkin.



7. Problem [kembali]

Problem 1

Sebuah transistor NPN memiliki β sebesar 100 dan tegangan Vcc sebesar 12 volt. Dalam konfigurasi emitter bias, resistor emitter memiliki nilai 1 kΩ dan resistor basis memiliki nilai 100 kΩ. Tentukan tegangan basis, tegangan emitter, tegangan kolektor, dan arus kolektor jika tegangan basis sebesar 0,7 volt.

Jawaban:

  • Tegangan emitter = 0,7 volt
  • Tegangan basis = 0,7 volt
  • Tegangan kolektor = 11,3 volt
  • Arus kolektor = 10,6 mA

Penjelasan:

Tegangan emitter dapat dihitung menggunakan persamaan VE = VB - 0,7 V. Karena tegangan basis sudah diketahui, maka VE = 0,7 V.

Tegangan basis juga sebesar 0,7 V.

Tegangan kolektor dapat dihitung menggunakan persamaan VC = Vcc - IC * RC. Karena RC tidak diketahui, maka dapat diasumsikan nilainya sangat besar sehingga arus kolektor dapat dianggap konstan dan IC = β * IB. Dengan menggabungkan persamaan tersebut dan memasukkan nilai-nilai yang diketahui, maka VC = 11,3 V.

Arus kolektor dapat dihitung menggunakan persamaan IC = β * IB. Karena tegangan basis dan resistor basis diketahui, maka IB dapat dihitung menggunakan persamaan IB = (VB - VE) / RB. Setelah IB diketahui, maka IC dapat dihitung menggunakan persamaan tersebut. Dengan memasukkan nilai-nilai yang diketahui, maka IC = 10,6 mA


Problem 2














Transistor pada gambar diatas mempunyai β = 100 dan vBE = 0,7 V pada iC =1mA. Rancanglah rangkaian sehingga arus 2 mA mengalir melalui collector dan tegangan pada collector = +5 V

Jawaban:




Problem 3

Transistor pada gambar berikut ini mempunyai β berkisar antara 50 – 150. Carilah harga RB yang menyebabkan transistor pada keadaan jenuh dengan faktor ‘overdrive’ lebih besar dari 10.

Jawab :



8. Pilihan Ganda [kembali]

1. Tentukan Nilai IC dari gambar rangkaian di bawah Ini.




A. 10mA
B. 11,246 mA
C. 8,923 mA
D. 9,22 mA
E. 8,743 mA

Jawaban : D

Pembahasan :



2. Tentukan nilai IC berdasarkan rangkaian di bawah ini



A. 2,170 mA
B. 4,7567 mA
C. 1,346 mA
D. 9,4556 mA
E. 3,245 mA

Jawaban : A

Pembahasan :


3. Tentukan nilai Rb, Rc dan Re berdasarkan gambar rangkaian di bawah ini




A. 275k ohm, 3k ohm dan 10k ohm
B. 123 k ohm, 12k ohm, dan 3k ohm
C. 43k ohm, 20k ohm dan 6k ohm
D. 12k ohm, 20k ohm dan 10k ohm
E. 265k ohm, 3k ohm dan 6k ohm

Jawaban : E

Pembahasan :



9. Download File [kembali]

  • Download file rangkaian 4.17 disini
  • Download file rangkaian 4.18 disini
  • Download file rangkaian 4.19 disini
  • Download file rangkaian 4.20 disini
  • Download file rangkaian 4.21 disini
  • Download file rangkaian 4.22 disini
  • Download file rangkaian 4.23 disini
  • Download file rangkaian 4.24 disini
  • Download file rangkaian 4.26 disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Modul 1 Percobaan 2 Kondisi 7

[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI 1. Kondisi 2. Gambar Rangkaian Simulasi 3. Video simulasi 4. Prinsip Kerja Rangkaia...